Ini adalah perjalananku ke tiga negara : Mesir, Israel dan Jordan dengan niat utama adalah mengunjungi masjid Al Aqsha. Ceritanya akan dibuat dalam tiga bagian.
Keinginan untuk mengunjungi masjid Al Aqsho muncul saat sudah mulai banyak penawaran Umroh + Aqsho. Apa spesialnya Aqsho sementara disana masih sering terjadi perebutan wilayah ? Ternyata ada hadis bahwa disunahkan untuk mengunjungi 3 masjid yaitu Masjidil Haràm, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsho karena memiliki nilai ibadah yang tinggi. Satu rakaat sholat di Al Aqsho senilai dengan 500 kali. Juga disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Isra bahwa Allah telah memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidill Haram ke Masjidil Aqsho (Isra’ Mi’raj). Sejak kembali dari umroh terakhir Des 2017, niat itu semakin kuat. Alhamdulillah dapat info dari anakku Ica kalao ada bos nya yang baru ikut tour ke Aqsho via Cheria Holiday Halal Tour dengan tambahan kunjungan ke Mesir dan Jordan (Mesir – Israel – Jordan). Ijin boss untuk ajukan cuti (secara saldo cuti sudah minus), daftar, DP, cari teman yg mau bareng. Alhamdulillah akhirnya ber-6 (diluar group besar yang keseluruhannya ada 28), yaitu bu Tunjung besanku dan mbak Ratih kakaknya dan dua orang sepupu beliau Teh Anie (yang jadi WO waktu nikahnya Ica) dan teh Uba ditambah Seny, teman SMA.
Tawaran awal sangat menarik karena akan sholat Idul Adha di Al Aqsho, namun batal karena penerbangan yang dibook (Oman Air) mengundurkan semua jadwal penerbangan sehubungan dengan pelayanan mereka selama musim haji. Jadwal baru muncul 3 – 13 Sept 2018. Sedikit waswas juga saat ada berita bahwa Israel tertutup bagi warga Indonesia. Hanya bisa berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Allah, jika memang rejeki kami untuk sholat di Al Aqsho, insya Allah dipermudah .. dan alhamdulillah akhirnya aku bisa mewujudkan keinginan ini … Allah Maha Penyayang.
PART 1 # MESIR #
Senin, 3 September 2018
Jadwal pesawat on time, 14.50 take off dari Terminal 3 Gate 9 – Soekarno Hatta by Oman Air.
Energi of Asian Games masih terasa di Terminal 3. Parade berkeliling menghibur para atlet yang akan kembali ke negaranya.
Sampai di Muscat Seeb Int’l Airport jam 19.50 waktu setempat (beda 5 jam), transit 2 jam untuk selanjutnya terbang lagi jam 21.30 menuju Cairo.
Sampai di Cairo Int’l Airport sekitar jam 24.00. Alhamdulillah imigrasi dan bagasi lancar.
Langsung naik bis menuju Hotel Radisson dalam waktu 15 menit. Check in Radisson Hotel, sholat Magrib dan Isya, istirahat.
Selasa, 4 September 2018
Cairo City Tour dengan Tour Guide : Mr. Ahmed
Pose sebelum City Tour :
Lokasi pertama yang dikunjungi : Giza Piramid, satu lokasi yang terdapat piramida terbesar dan tertua. Tiketnya 120 EGP atau sekitar seratus ribuan.
Lanjut ke lokasi patung Sphinx.
Dari sini kami dibawa ke pabrik parfum Mesir Golden Eagle Crystal yang terkenal karena terbuat dari sari bunga asli dan tanpa alkohol.
Sempat dijelaskan bagaimana cara pembuatannya dan sample aroma parfum dan arona terapi dari beberapa yang populer dan disukai orang serta hasiatnya (setiap aroma diteteskan di jari-jari tangan. Dijual dalam 4 ukuran : 50 ml, 100 ml, 250 ml dan 500 ml. Harga awal ditetapkan 50 US$ untuk 50 ml namun cukup banyak promosi.
Kami dibawa makan siang ke satu restorant chinese food namun halal.
Selesai makan siang, Tour Guide membawa kami ke toko kaos yang bisa cetak nama. Lanjut dibawa ke Museum Nasional Egypt (Egyptian Museum) yang didalamnya banyak mumi dan patung2 jaman Firaun.
Dari museum kami dibawa ke Masjid Al Husein untuk sholat Zuhur dan Ashar. Sejak turun dari bis untuk menuju tempat berwudlu wanita, saya hanya bisa manarik napas panjang atas apa yang saya lihat dalam hal ‘kejorokan’ yang memprihatinkan sebagai negara dengan 90% penduduknya beragama Islam. Menyedihkan sekali karena lingkungan masjid, tempat wudlu dan masjidnya sendiri sangat jauh dari penggambaran peradaban Islam yang menjunjung tinggi kebersihan sebagai bagian dari iman.
Selesai sholat, kami menyempatkan diri berziarah makam Husein, cucu Rasul.
Di depan masjid ada pasar Al Khalili yang menjual aneka barang khas Mesir, namun tempatnya kumuh sehingga kurang menarik perhatian.
Dari masjid Al Husain, dengan berjalan kaki melewati terowongan kami menuju masjid Al Azhar.
Dari masjid Al Azhar lanjut jalan ke masjid yang di dalamnya ada makam Imam Syafii, namun tidak bisa masuk karena dalam status renovasi. Lokasi masjid juga nampak kumuh dan ada beberapa peminta2 wanita dan anak2 …. satu pemandangan yang mirip dengan kuburan2 wali songo di pulau Jawa.
Dari masjid Imam Syafii kami menuju cruise untuk makan malam. Cruisenya bernama Andrea yang menelusuri sungai Nil.
Suprisingly di dalam ada live show berupa tari perut.
Makanannya ala Mesir, prasmanan. Note : makan malam dihidangkan setelah pertunjukan, sebaiknya kalo kesini bawa bekel ringan untuk mengisi perut sebelum masuk angin.
Selesai makan malam di cruise, kami kembali ke hotel.
Rabu, 5 September 2018
Kunjungan pertama kami hari ini adalah pabrik kertas papyrus (pabrik kertas khas Mesir yang terbuat dari batang pohon papirus) : Golden Eagle Papyrus.
Lanjut dengan agenda utama hari ini yaitu mengunjungi kota Alexandria yang merupakan kota terbesar kedua setelah Mesir. Sepanjang jalan kami disajikan pemandangan pohon kurma yang sedang berbuah .. masya Allah sungguh luar biasa ciptaan Allah di tanah bebatuan dan pasir tumbuh pohon yang buahnya demikian lezat dan menyehatkan.Di dalam kota Alexandria kami dibawa menyusuri wisata pantai laut Mediterania dan berhenti di Istana dan Taman Al Montazah yang didalamnya terdapat istana Raja Farouq.
Disini kami sempat berfoto diantara pohon kurma yang sedang berbuah. Allah is Al Mighty …
Di Alexandria ada perpustakaan terbesar di dunia namun kami hanya melewati karena dalam status renovasi.
Makan siang kami di salah satu resto dengan menu paket nasi dan 2 ikan bakar. Alhamdulillah.
Selesai makan siang kami dibawa ke benteng Citadel of Qaitbay hanya untuk berfoto.
Lanjut untuk sholat Zuhur dan Ashar di masjid Al Abbas Al Mursi didalamnya ada makam Imam Busiri dan Abu Darda.
Berikutnya ke makam nabi Lukman dan nabi Daniyal, dimana kita menuruni tangga karena makamnya ada dibawah masjid.
Lanjut pulang ke Kairo dan makan malam di restoran Sphinx Sun dengan menu ala Mesir.
Sampai hotel Radisson, masih ada waktu belanja di toko souvenir-nya. Jika ada teman-teman yang ke Kairo dan menginap di hotel Radisson, toko souvenirnya lumayan lengkap dan harganya bersaing …
Kamis, 6 September 2018
Check out hotel untuk menuju Santa Katharina dimana disana terdapat gunung Sinai tempat nabi Musa mendapat perintah dari Allah.Dalam perjalanan kami melewati camp-camp militer Mesir dan terusan Suez yang menyambungkan benua Afrika dengan Asia dan Eropa. Sepanjang jalan kami hanya menemui bukit batu dalam aneka bentuk yang menakjubkan dan gurun pasir. Pemberhentian pertama adalah di sumur mata air yang dipukul nabi Musa dengan tongkatnya sehingga mengeluarkan 12 mata air (Al A’raaf ayat 60).
Mampir makan siang dan sholat Zuhur – Ashar di restoran Al-Madina Al-Menwara daerah Abu Zenima, Janub.
Perjalanan dilanjutkan dan sampai di Santa Katharina hotel El Wadyel Monguduss jam 5 an.
Hotelnya sekedarnya aja .. bayangin hotel2 lama di puncak tapi ada AC dan air panas yang juga seadanya. Makan malam lanjut istirahat untuk persiapan naik gunung Sinai.
Menuju gunung Sinai :
Jam 00 start naik bis untuk mencapai lokasi parkiran start pendakian. Dari sini jalan lagi 500 m atau naik taxi dengan harga 1 US $ per orang. Kondisi jam 00.15 sebelum naik onta dengan keterbatasan sinar lampu yang ada :
Setiap orang mendapat seekor unta dan pengiringnya. Dalam kegelapan malam, tanpa tahu seperti apa bentuk lokasi yang diituju, hanya diterangi bintang di langit kami menunggang onta sepanjang 7 km. Ada sedikit rasa takut karena kami tidak tahu lahan yang kami lewati hanya percaya pada pengiring onta yang menuntun onta sampai puncak gunung Sinai sambil tiada henti zikir untuk mengurangi ketakutan. Sekitar jam 3-an (2.5 jam perjalanan) tibalah kami di pos perhentian pértama.
Wajah tegang nampak saat baru turun dari onta …
Untuk sampai pada puncak tertinggi dimana nabi Musa bertemu Allah, kami masih harus mendaki lagi kurang lebih 700 undakan. Tour Leader memutuskan tidak harus mencapai lokasi tsb, cukup sedikit menanjak akan ada lokasi yang sudah bisa melihat sun rise. Matahari muncul sekitar jam 5.20 an. Sambil menunggu sunrise kami bersantai di pos pertama sambil menikmati kopi / teh / coklat hangat seharga 2 US $ dan indomie 3 US $. Kami juga sempat sholat subuh berjamaah di tempat yang terbatas.
Selagi langit mulai terang, kami mendaki 500 meter untuk melihat sunrise. Subhanallah … keindahan yang luar biasa.
Sebelum matahari terbit di Bukit Sinai (2600 dpl) :
Saat matahari terbit :
Saat matahari semakin meninggi, puas berfoto2, kami turun ke tempat peristirahatan tempat dimana para onta diparkir.
Sebelum menuruni bukit dan naik onta :
Saat menuruni bukit dengan onta :
Secara fisik turun terasa lebih berat dari naik terutama karena posisi pelana yang tidak nyaman, kayu depan akan menekan perut setiap kali unta menghentakan kaki karena posisi bukit yang menurun. Beberapa teman lebih memilih berjalan kaki. Saran bagi yang ingin kesana, siapkan bantal kecil didepan perut dan belakang pinggang.
Turun dari bukit Sinai kami melewati St. Katherine, kuburan Nabi Harun dan tempat dimana ada patung Al-Samiri ( sapi emas) dalam kisah Nabi Musa.
Jumat, 7 September 2018
Selesai sarapan kami check out untuk menuju Taba, perbatasan Israel. Sempet mampir dan berfoto disatu lokasi bertuliskan Setting Of Prophet Camp yang merupakan makam Nabi Sholeh.
Makan siang disatu tempat, dipinggir pantai mendekati Taba (tidak sempat tanya nama restonya ) …
Jam 4 an sore kami check in di Hilton Taba and Nelson Village Resort untuk menginap satu malam, sebuah hotel yang berada di perbatasan Mesir dan Israel.
Sebelum check in, kami berpisah dengan Mr. Ahmed. Terima kasih Mr. Ahmed untuk pelayanannya.
Malam hari sehabis makan malam, kami sempat jalan di sekitar hotel untuk melihat kondisi sekitar. Ada Taba Mall, tapi sepi dan sistem securitynya membuat nggak nyaman.
Sabtu, 8 September 2018 Sabtu
Hari ini kami check out dari Hilton Taba and Nelson Village Resort, meninggalkan Mesir untuk menuju Israel. Selepas sarapan, kami memanfaatkan waktu untuk berfoto-foto disekitar hotel.
Sebelum check out, kami berpisah dengan Tour Guide Muhammad. Bye Muhammad … terima kasih atas pelayanannya. Selamat tinggal Mesir.
Apa arti foto tangan-tangan ini ? Hotel memberikan tanda kepada peserta yang dapat fasilitas makan malam berupa gelang berwarna ungu … sebelum gelang dilepas karena kami akan check out, diabadikan untuk kenangan ….
Terima kasih besanku bu Tunjung, mbak Ratih, teh Annie, teh Uba dan Seny buat jepretan-jepretan foto-fotonya. Juga teman-teman lain untuk sharing foto-fotonya.
Catatan : mau belanja di Mesir, silakan bawa USD … kembaliannya juga bisa USD, so jangan takut gak punya receh USD.
Silakan lanjut ke PART 2 # AL- AQSHO – ISRAEL #